Selasa, 17 April 2012

PERAN GIGI DALAM SEKS


Pertanyaan:
Apa hubungannya gigi dikaitkan dengan seks?
Bagaimana mungkin hal itu terjadi?

Jawaban:
Dalam hal ini pasti ada yang pro dan kontra. Namun setelah mengerti dan dan memahami problema yang terjadi, maka penulis yakin bahwa semua pembaca akan lebih banyak setuju daripada tidak, meskipun masih saja tersisa kelompok manusia yang “kontra” oleh karena kakunya konsep hidup atau terbatasnya wawasan yang dimilikinya.

Dari berbagai definisi seks yang ada, menurut penulis, tujuan dari aktivitas seksual yang dikerjakan oleh pasangan yang berlainan jenis pada dasarnya adalah untuk: 1) menciptakan harmonisasi faali tubuh, 2) meneruskan keturunan, 3) memelihara keseimbangan hubungan antara kedua belah pihak (suami-istri), 4) olah rasa kasih-sayang.

Dari keempat poin tersebut, penulis melangkah berdasarkan awalan no. 3 dimana memelihara keseimbangan hubungan ini dapat dipengaruhi oleh gangguan yang berasal dari rongga mulut sebab perlu disadari bahwa langkah awal dari suatu perjalanan aktivitas seksual adalah dengan menciptakan komunikasi dua arah dari yang bersangkutan. Komunikasi ini yang berperan adalah rongga mulut. Dalam hal mencium “kissing” pasangan, rongga mulut kembali berperan, apabila rongga mulut kita bermasalah maka dapat dipastikan akan terjadi penurunan libido (gairah seksual) partner kita yang tanpa disadari mengakibatkan terjadinya kurang harmonis (= “disharmonis”).

Jawabnya sederhana yaitu dari bau mulut yang dikeluarkan melalui rongga mulut. Bau mulut ini dapat terjadi apabila dalam rongga mulut terdapat gigi yang bermasalah misalnya: gigi keropos tapi tidak pernah cekot-cekot (gangraen) atau dari karang gigi yang menahun (gingivitis khronis). Bagaimana bisa tercipta harmonisasi bila pada saat “kissing” tiba-tiba tersebar aroma yang kurang sedap?

Permasalahan lain yang sederhana tapi beresiko tinggi ialah dari sisi estetika gigi. Menurut anatomi-marphologi, gigi mempunyai bentuk khas sesuai dengan letaknya. Apabila bentuk gigi tersebut rusak dan letak posisinya tak beraturan maka penampilan wajah juga akan berubah, hal ini juga dapat membuat turunnya gairah lawan jenis.

Jadi masalah gigi ternyata erat kaitannya dengan aroma dan estetika yang merupakan salah satu unsur penunjang dalam masalah seksual.

*** artikel ini diambil dari makalahnya penulis pada bulan Mei 2002 dan disempurnakan lagi oleh penulis ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar